Panasea Kerinduan yang Larut dalam Ramuan Indie Pop Medisyn

 Artikel Rizza Hujan | 

Hujanmusik.id, BOGOR - Siang itu langit Bogor seperti hendak menangis, sendu dan syahdu. Menyapa mereka para pecandu hujan yang cukup lama ditinggalkan. Mengobati penat akibat bertempur dengan panas selama berbulan-bulan. Diantara mendung memayungi seorang kolega bernama Sintiya mengirimi saya satu tautan. Ternyata isinya satu lagu milik kolektif bernama Medisyn dengan judul "Larut". Perempuan penikmat musik yang dekat dengan Nostress ini menyertakan pesan kalau saya punya waktu luang tolong dikomentari yang membuat saya merasa jadi Bens Leo atau Denny Sakrie.


Medisyn, Indiepop Bogor merilis single "Larut"INSTAGRAM/@medisyn.bgr

Dari detik pertama mendengarkan lagu ini ingatan langsung ditarik ke masa saat saya ditemani lagu-lagu dari Pure Saturday dan My Secret Identity (MSI) untuk mengakrabi waktu karena musik yang diusung Medisyn berada pada jalur yang sama dengan dua pendahulunya itu. Jujur saja, pasca era The Safari, Piknik, MSI, Bonchie and Her Littletrees, hingga Listrik merajai panggung musik bogor, rasanya cukup lama saya tidak mendengar musik indie pop yang begitu otentik. 

"Larut" bertempo sedang dengan bunyi gitar mendominasi, bass dan drum mengalir begitu saja, pun dengan vokal yang seolah bernyanyi dengan malas, tanpa energi. Tapi begitulah indiepop yang katanya berakar dari britpop yang kemudian memiliki turunan seperti indie pop, shoegaze, atau dream pop. Komposisi musik single perdana Medisyn ini terdengar sangat sederhana namun cukup. Ditambah hasil mixing dan mastering yang digarap Taufan, drummer band lawas sarat pengalaman, Music for Sale, menjadikannya sejernih air hujan. Dari sisi lirik pun, lagu yang diciptakan oleh Maul ini terbilang singkat; diksinya santai, tidak njelimet, tapi agak sulit menerka arahnya kemana. Katanya sih sang penulis lagu membebaskan pendengarnya untuk menginterpretasikan makna dari lagu ini. Sah-sah saja walau buat saya pribadi, "Larut" akan lebih kuat dengan lirik yang tajam dan jelas arahnya.


Medisyn sendiri berbasis di Ciawi, Bogor bagian selatan. Di kalangan pegiat musik, area ini sampai puncak disebut dengan 'highland'. Dan memang banyak musisi berbakat dari sana. Sebut saja Mary Ann, Tom Skate, dan Rennaisance (Almamater Bawah Tanah). 

Medisyn beranggotakan empat jejaka muda yaitu Rizky Arba (vokal), Cahya Maul (gitar), Mansyah (bass), dan Rizky Uday (drum). Dibentuk tahun 2018 saat mereka masih SMP dan tidak ada pergerakan apa-apa. Baru pada September 2023, saat Maul membawa materi untuk digarap dan sukses diproduksi dua bulan kemudian, tepatnya 24 November 2023 dan dirilis dua hari setelahnya. 

"Larut" sudah bisa dinikmati di berbagai platform pemutar musik digital seperti Spotify dan Apple Music dan rencananya, Medisyn akan menambah amunisi dan merilis EP (extended play) atau mini album.

Buat saya, Medisyn jadi semacam panasea atau obat yang larut dalam kerinduan pada musik indie pop yang sebenarnya.

Band ini masih sangat muda, baru mulai melangkahkan kaki di kancah permusikan Indonesia. Tapi seperti kata Lao Tzu ""A journey of a thousand miles begins with a single step", karena itu semoga mereka tetap konsisten berkarya dengan jati diri yang ada karena single "Larut" bisa menjadi ciri seperti apa warna musik Medisyn. 




Previous Post Next Post