Gairah Rock The Jansen Bertaut hingga AMI Awards 2023

Artikel Anggitane | 

Hujanmusik.id - Ramai-ramai linimasa mengabarkan pencapaian kolektif punk-rock bernama The Jansen, yang pada 8 November 2023 lalu memuncak dalam gelaran Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2023. Tiga kategori langsung mereka libas, sebagai Album Rock Terbaik, Duo/Grup/Kolaborasi Rock Terbaik dan Album Terbaik. Sebagai eksponen amatiran panggung musik di Bogor, turut bangga sudah menjadi suatu keharusan. Faktanya, merekalah yang kini banyak dinanti penampilannya di panggung-panggung festival.


The Jansen saat tampil di Semarang. DOK. THEJANSEN/@thejansen_id/@soqiin 

Gen-Z hari ini seolah tak mau ketinggalan merapal "Kau Pemeran Utama di Sebuah Opera", "Langit Tak Seharusmya Biru", "Lalu Lalang Lintas Generasi","Tipu Daya Sejarah", "Televisi Masih Menyala", pun "Mereguk Antidepresan Lagi". Mayoritas merupakan nomor-nomor penting dalam Album "Banal Semakin Binal", album yang membawa mereka laris di panggung-panggung festival dan pasar musik Indonesia.

Sengatan langit masih menyala dalam ingatan, mengenang suatu masa pada 2017 silam. Terdampar bak alien di halaman gedung RRI Bogor, 30 April 2017 silam, demi menyaksikan kali pertama Record Store Day di Bogor. Dari tepi booth Warung Jongjon, sembari menikmati Indomie dan Kopi, saya menyimak tampilan trio punk-rock yang sejak introduksi pembuka seperti mengajak mengenali kembali racikan Johnny dan Dee Dee di Ramones.

Menyebut nama mereka sebagai The Jansen, mengingatkan pada nomor "Hey Jansen", milik punk-rock satu kota, The Kuda. Sesaat kemudian baru sadar, barangkali trio ini yang disebut-sebut Andi "Idam" Fauzi saat ia mengemas 100 kaset The Jansen-Present Continues untuk lapak Tromagnon Records. Sungguh suatu masa dengan banyak kolektif musik yang unik. Sama halnya The Mentawais, Textpack, Jembatan Merah, Sirat Sahut dan WEFT yang menampilkan show case-nya saat itu.

Saya memang tak mengenal secara pribadi setiap personilnya. Hanya sesekali berpapasan sosok yang dipanggil kerap dipanggil Adji saat menemui Idam di lapak produksinya. Siapa sangka jika saat itu Adji Pamungkas (bas), Tata (vokal/gitar) dan Aduy (drum) tengah produktif-produktifnya merilis karya. Sejak memiliki mini album “From Bogor to Japan EP (2016)” bersama Fatamor Records dengan lagu populer "Bring Me Back to 70’s", gairah punk-rock mereka muntahkan dalam album penuh perdana "Present Continues (2017)" dengan label Tromagnon Records. Berlanjut dengan "Say Say Say (2019)" yang dirilis Tumbila Records. Terakhir album ketiga "Banal Semakin Binal (2022)" bersama Demajors yang diganjar sebagai Album Rock terbaik pada AMI Awards 2023 lalu.

Pecapaian The Jansen memang tidaklah terbang sendirian. Seperti kolektif independen pada umumnya, banyak campur tangan kolega komunitas nan kolektiflah yang berperan meneruskan kisahnya hingga menjadi kebanggaan kota. Saya perlu mengamini catatan Raka Dewangkara di situs populer pophariini.com yang cermat mengamati laku musik dan pergerakan Bogor paska pandemi awal tahun lalu. Pun celetukan David Tarigan dengan puja-puji seputarnya. 

Pada akhirnya, trio yang menjadi kuartet sejak masuknya Nina Karina sebagai gitar dan vokal latar, seperti meneruskan jejak pendahulu yang tak lelah berdendang dan berirama dari berbagai sudut Bogor. Melaju ke kancah nasional dengan berbagai cara, kolektif maupun mandiri.

The Jansen sendiri tercatat tekun merawat pertautannya dengan kancah nasional (entah kalau sebelum itu mereka sudah menebar gerilya) sejak mereka submisi karya dalam gelaran Jameson Connects Indonesia Sesi 2, ajang pencarian bibit-bibit berkualitas di dunia musik, utamanya indie. 

Pada Maret 2022 lalu mereka terpilih sebagai favorit dan lolos kuratorial demajors bersama Dirty Ass dan Happiest Lokal, terpilih dari 444 band yang ikutan. Jameson Connects Indonesia sesi 2 merupakan acara yang dibuat oleh label musik deMajors Independent Music Industry (dIMI) yang bekerja sama dengan Pernod Ricard melalui Jameson Irish Whiskey. Ketiga band ini langsung dibuatkan video musik yang berkolaborasi dengan tiga sutradara.

The Jansen melepas "Mereguk Antidepresan Lagi" untuk dibuatkan videonya oleh demajors pada Maret 2022. Puncaknya, kuartet yang warna musiknya berkiblat punk lawas era 70-an seperti The Undertones, The Ramones, Buzzcock, Wire dan rilisan-rilisan album indie pop Sarah Records yang kental aura musik punk itu merilis album "Banal Semakin Binal" bersama demajors. Album ini dirilis dalam format CD, digital, dan untuk pertama kalinya juga dirilis dalam bentuk NFT! 

Kembali kepada ingatan, The Jansen seperti mengajak membuka memori ringan ramainya gigs seputaran jalan Dadali, Jalan Padi, Kemenady, Taman Kencana hingga aneka gigs kedai kopi. The Kuda, Texpack, Sugarkane, Neal, Life Cicla, Rasvala, Heaven In, Ambarila, Saptarasa, Mery Celeste dan Belantara adalah nama-nama yang sering muncul saat itu. Banyak nama lain tapi saya tak ingat karena minim referensi, pun datang ke gigs harus atas ijin istri.

Gairah rock The Jansen yang bertaut hingga AMI Awards 2023 seperti menyadarkan diri. Dari penyangga kota Jakarta ini, talenta-talentanya ternyata sangat mumpuni. 

Tahun lalu masih terkagum-kagum dengan The Melting Mind, unit rock kebanggaan Wonosari,  sebuah kecamatan Kabupaten Gunung Kidul. Kali ini kolektif dari kota yang kini menyebut dirinya "Bogor Berlari".

Patut ditunggu besok-besok siapa lagi. 

Previous Post Next Post