Sinkronisitas Takdir Sebuah Band Diantara Riuh Panggung Skena

Artikel Rizza Hujan & Sekar Puspitasari | 

Hujanmusik.id – Sinkronisitas adalah proses dialogis, sebuah pola komunikasi dari ‘tali pusar’ yang menghubungkan semua pikiran, perasaan, sains dan seni dalam rahim semesta, yang kemudian melahirkan semuanya ke dalam realitas. Seperti halnya saya yang tersinkronisasi dengan kolektif pop punk lawas Closet38. Takdir membawa kami kembali bertemu di satu gig bertajuk "Ngumpul Skena-nya" besutan Raddict Indonesia, hari sabtu, 28 Oktober lalu di Kota Bogor.

Tiba di venue Blok F Bogor Trade Center, Pasar Anyar malam hari membawa sedikit penyesalan karena tadinya saya berencana nonton Hadson yang tampil sore. Tapi apa daya, ragam peristiwa menjadi penghalang. Ketika sampai disana saya disambut beragam stand dari brand lokal yang namanya sudah tidak asing. Di panggung, band lawas Sireum Ateul tengah asik memainkan musik khas Jamaica. Alunan kelompok yang dihuni para senior musisi bogor ini menghanyutkan penonton untuk ikut bergoyang. Sireum Ateul memang tak ada dua. 


Situasi panggung saat berlangsung gigs "Ngumpul Skena-nya". RIZZA HUJAN/HUJANMUSIK.ID

Setelah Sireum Ateul, dijadwalkan Closet38 naik panggung. Band ini memang salah satu line up paling ditunggu oleh mereka yang datang malam itu karena beberapa waktu belakangan, kolektif pop punk ini gencar menebar informasi tentang kembalinya mereka setelah lebih dari satu dekade hiatus. Selain itu fans mereka penasaran seperti apa formasi anyar Closet38. 

Akhirnya segala pertanyaan terjawab saat band yang aktif sejak tahun 2000 ini memulai pertunjukan. Di belakang drum masih ada Lucky yang juga founder dari Closet38. Kemudian terlihat lelaki tinggi yang terlihat sangat skena bermain gitar. Namanya Agtisha Wisnu dan akrab dipanggil Wisnu. Di tengah, wajah ceria yang sudah dikenal luas di skena pop punk Bogor tampak serius menyiapkan gitarnya. Iya, dia  Ryan Regiatna yang juga bagian dari band Outstep juga Still Virgin. Sementara di posisi paling kiri panggung ada lelaki berbaju putih bernama Andri Nurachmat atau lebih dikenal dengan nama Ahonk, pemain bass band besar lain Lepas Landas ikut meramaikan kembalinya Closet38. Formasi ini layak disebut supergrup.

Closet38 memainkan 6 lagu yang liriknya dihapal luar kepala oleh fans mereka yang hadir malam itu. Ada yang berteriak ikut bernyanyi, ada juga bersenandung lirih, seolah punya kenangan tersendiri. Menarik memerhatikan crowd kemarin. Ada muka-muka lama yang kerap berseliweran di gig underground bogor sejak era 90an dan 2000an seperti Erik Sireum, Harry Wewew, Ari Paspor, Fonda Doublehead yang selalu datang bersama istri tercinta, sampai Entus Full of Envious. Ah reuni yang menggetarkan. Ada jg wajah baru yg mewakili gen-z. Saya sempat bertanya ke beberapa penonton muda apakah mereka tahu Closet38 dan tahu lagu2nya. Jawaban yang keluar cukup menggelitik, katanya mereka tidak tahu lagunya tapi tahu band Closet38. Ini membuktikan bahwa nama Closet38 memang sudah jadi brand dengan karakter kuat.

Closet38 turun dari panggung dengan menyisakan keringat dan hati yang penuh. Setelahnya, giliran Tom Skate dengan irama catchy dari musik ska yang jadi cirinya. Band dari skena highland ini sukses membawa bahagia bagi penonton di blok f. Tom Skate terlihat santai tapi bertenaga, bukti dari pengalaman manggung yang sesak. 

Tanpa mengecilkan penampil lain, rasanya terlihat jelas kalau Closet38 memang jadi highlight di Ngumpul Skena-nya. Mereka sukses mengembalikan ingatan penonton, membakar semangatnya, hingga akhirnya membuat memori baru yang akan dikenang untuk waktu yang lama. Mereka bermain penuh energi. Memang ada beberapa kesalahan dan kekurangan teknis serta teknik tapi bukankah kesalahan itu jd bumbu yg menarik. Menyitir kata-kata Andre 'Bacot' Tiranda ; "The beauty of live music is imperferction".

Sinkronisitas dapat diartikan pula sebagai kebetulan-kebetulan yang bermakna. Bahkan istilah ‘kebetulan’ pun tidak lagi sufisien, karena pada level tertentu tidak ada satu hal pun yang kebetulan atau insidental. Semua punya makna. Semua berinterelasi dalam satu maha rencana.

Previous Post Next Post