Artikel Sekar Puspitasari |
Hujanmusik.id – Saat itu lembayung mulai merayap pelan di pelupuk langit sementara ramai kendaraan berlomba menabung emisi ditengah hiruk-pikuk yang bergulir seolah sedang menginspeksi jalanan kota Bogor di jantung jalan raya Otista.
Seolah tengah mengamati dunia dalam mikroskop, kecepatan lambat memungkinkan kita menangkap dengan detail jalanan yang berlubang, trotoar yang hancur, angkot yang mengulur waktu untuk menelan penumpang sebanyak-banyaknya, pedagang kaki lima yang bersesak memepet jalan aspal, dan lautam manusia!
Tidak ada yang berubah kendati tahun telah bertukar posisi. Namun kita tahu bahwa perubahan itu mutlak terjadi karena ia adalah hakikat dan jati diri kita sebagai sebutir entitas di jagat raya.
Lalu untuk melepaskan sebuah akhir dan merayakan segala permulaan sambil diiringi dentuman khas musik Punk Rock dari Outstep yang merilis single terbarunya “Honey” tepat di tanggal 31 Desember 2022 dimana semua orang tengah bersiap untuk mulai mewarnai harapan baru dalam kelindan pelangi di tahun 2023.
Outstep, unit punkrock Bogor merilis single anyar bertajuk "Honey". DOK. OUTSTEP
Di balik kerumunan atap rumah, menyembul matahari yang membola sempurna. Mata saya seketika melengak ke atas, sejenak meninggalkan pemandangan jalan yang menguji kesabaran mental. Langit berwarna-warni khas senja. Campur aduk antara kelabu, biru, ungu, merah jambu, jingga. Seketika saya bersua dengan sebuah rasa tak bernama. Kemurnian, barangkali deskripsi paling mendekati.
Irama kental dalam lagu yang dibawakan Outstep mengingatkan saya pada NOFX dan No Use For A Name yang tidak pernah lekang dalam daftar-putar lagu. Dimana mereka menuliskan lagu berbalut cinta dalam lirik juga nada keras namun masih terasa menyentuh sampai ke hati. Pun begitu yang diciptakan oleh Ryan Regiatna (guitar,voc) dimana ia mendedikasikan lagu “Honey” tersebut sebagai sebuah eksistensi kecintaannya terhadap sang istri.
Berbalut musik Japanese punkrock yang old-school namun modern itu, dikombinasikan dengan lirik yang mudah dimengerti menjadikan lagu ini sebagai satu koleksi manis yang bisa kita hisap sarinya disaat-saat nanti.
Banyak hal yang membuat kita jatuh cinta pada hidup. Berkali-kali. Tak akan terukur dan tertakar akal mengapa kita jutaan kali mati dan lahir, seolah tak berakhir. Sesuatu dalam mortalitas ini mengundang kita untuk kembali, dan kembali lagi. Sesuatu dalam dunia materi, jasad, partikel, mengundang jiwa kita menjemput tubuh untuk ditumpangi dan kembali mengalami.
Dalam keadaan mabuk asmara, kita akan merasa lahir untuk seseorang yang kita cinta. Dalam keadaan terinspirasi, kita merasa lahir untuk berkarya dan mencipta.
Seperti seorang ibu, dalam puncak kebahagiaannya melahirkan buah hatinya, Ryan mempersembahkan “Honey” sebagai kado luar biasa untuk sang Istri yang tengah ber-ulang-tahun saat itu. Dia menjadikan cinta sebagai latar belakang untuk menelusuri rasa yang tidak terganti.
Cinta barangkali juga datang dan pergi sesuai dengan situasi yang terus berganti, seperti Outstep yang konsisten untuk terus menancapkan eksistensi berkarya untuk kemudian menjadi sebuah akar kuat yang mereka pandu sejak 2006 hingga kini dalam jalur punk rock.
Saat ini personil Outstep adalah Rizky Firdaus (Vocal, Guitar), Ryan Regiatna (Guitar, Vocal), Nikie Lauda (Bass), dan Rexa Nugraha (Drum). Dengan formasi terbaru ini, sejak masuknya rexa nugraha sebagai drummer di tahun 2017 kesolidan mereka makin terasa. Dan dalam rencananya pula mereka akan menggarap beberapa video klip juga single lain. Setapak yang sengaja mereka pilih sebelum mengeluarkan album ke-2 setelah sekian lama tidak bergelut dengan album baru lagi pasca 2008-2009 yang waktu itu dinaungi No More Heroes Record (DIE) dan diproduseri oleh Rio Riza Samuel (Fat Rio).
Langit senja di jalanan macet ini menggerakkan kita untuk terus bergerak maju dengan cinta yang selalu ada, meski hidup sedang busuk dan menyebalkan, namun kita tahu kemurnian ini selalu menyertai jiwa. Untuk hal-hal inilah yang telah menjadi jaminan penghiburan bagi jiwa selagi menjalani berbagai peran dan ragam drama yang harus dimainkan dalam hidup. Dan inilah daftar tersebut, dalam susunan acak: Langit senja. Tertawa. Minum air putih. Suara hujan. Bergandengan tangan.
Dalam kelima hal itu, ada kemurnian yang selalu menjemput jiwa untuk sejenak bersuaka. Riak dan gelombang boleh turun dan pasang, sehat-sakit-susah-senang bergilir ambil bagian, tapi ada keindahan yang bergeming saat kita masih diizinkan untuk menatap langit senja, untuk tertawa lepas, untuk mengalirkan air putih segar lewat tenggorokan, untuk mendengar derai hujan yang beradu dengan bumi, untuk merasakan hangat kulit manusia lain lewat genggaman. Sederhana memang, sama halnya dengan semua penelusuran pelik yang biasanya berakhir pada penjelasan sederhana. Karena cinta memang selalu sederhana.
Begitu pun dengan kebahagiaan. Seperti “Honey” yang menjadi simbol pertautan rasa Ryan dengan sang istri sekaligus sebagai tonggak keberadaan Outstep yang akan terus berkarya selama mereka ada.