Antartick Melarung Rasa dan Berlayar Menjelajahi Teritori Baru lewat “Cross The Ocean”

Artikel Rizza Hujan | 

Hujanmusik.id – Ujar-ujar mengatakan bahwa malam adalah waktu untuk mengistirahatkan pikiran dari segala beban kehidupan. Bisa jadi hal itu merupakan pengejawantahan adagium para sepuh yang mendasari paradigma masyarakat tertentu hingga akhirnya menjadi dogma.

Sayangnya, istirahat adalah satu keistimewaan yang tidak dimiliki mereka yang tengah dilanda kegalauan. Sementara malam jadi waktu untuk merayakan. Dan galau selalu seksi untuk diabaikan jadi tema sebuah lagu.

Seperti “Cross the Ocean”, single teranyar milik Antartick yang belum lama dirilis dan sarat dengan nuansa galau. Kemudian, sebagai penegasan keakraban, lagu ini dimulai dengan kata ‘Tonight’ alias malam.

“Lagu ini sebenernya luapan kegalauan dan penyesalan atas keputusan yang sudah diambil dan apapun dilakukan agar segalanya bisa kembali,” jelas Helvi tentang ide dan inspirasi kala menulis lirik “Cross the Ocean”.


Antartick merilis lagu kedua dalam lirik bahasa Inggris. DOK. ANTARTICK

Helvi menambahkan bahwa lagu ini mengangkat tema tentang kegalauan yang dialami banyak pasangan, dipaksa takdir untuk saling berjauhan.

“Cross the Ocean” jadi lagu kedua band asal Bogor ini yang menggunakan lirik bahasa Inggris. Sebelumnya, kuartet Joe, Anang, Helvi, dan Sandy melepas “Milky Way” yang terbilang sukses di pasar daring.

Berbeda dengan lagu-lagu yang sebelumnya mereka rilis, kali ini Antartick semakin berani dalam bereksplorasi dengan menyajikan musik bernuansa akustik.

Berpadu dengan kombinasi lirik yang penuh keresahan akibat cinta dan balutan aransemen musik yang sederhana juga catchy membuat “Cross the Ocean” menjadi sangat enak didengar maupun dinyanyikan.

Single yang belum lama dirilis ini bisa menjadi salah satu pilihan lagu untuk menikmati senja, sekadar duduk ditemani segelas teh dan kopi, atau diresapi saat berkendara menembus jalanan kota di kala hujan sembari menikmati indahnya kesendirian.

“Kayaknya ini salah satu hasil dari kegalauan Helvi. Dan menurutku ini tuh lagu paling relax untuk dinyanyiin dibanding lagu-lagu kita yang lain”, jujur Joe, sang vokalis seraya tertawa.

“Cross the Ocean” sudah dapat dinikmati di berbagai layanan streaming dan gerai musik digital. Melalui lagu ini, pendengar lama Antartick akan dibawa bermain-main menjelajahi teritori baru.

Melibatkan beberapa nama besar seperti Adi Pentana Rahardiansyah, Triono Pudji, juga M. Rivan Alviansyah dalam proses pengerjaannya, Antartick berharap “Cross the Ocean” dapat menemukan semakin banyak pendengar baru.

“Semoga dengan ‘Cross the Ocean’ yang memadukan lirik apa adanya, aransemen ringan, enak dinyanyikan, dan nggak mikir saat dengerinnya, bisa menjangkau pendengar yang makin luas,” tutup Anang, gitaris sekaligus tulang punggung Antartick.

Malam pergi sementara, melarung sekelumit rasa sendu bercampur pahit di dada. Pagi sudah tiba, mengingatkan kembali tentang tabularasa, bahwa setiap individu dilahirkan dengan jiwa yang putih bersih dan suci layaknya embun di atas dedaunan sebelum jatuh dan lenyap ditelan tanah gelap. Melintasi lautan, mengarungi belantara rasa adalah cara paling benar guna mencapai penerimaan sebagai gerbang menuju ikhlas.

Previous Post Next Post